Cara menjadi penyelia halal profesional memerlukan pemahaman mendalam tentang regulasi halal, kompetensi teknis, serta keterampilan manajerial.
Penyelia halal memiliki peran penting dalam memastikan bahwa suatu produk telah memenuhi standar halal yang ditetapkan.
Dengan meningkatnya kebutuhan sertifikasi halal, peluang karir di bidang ini semakin terbuka lebar.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menjadi penyelia halal yang profesional.
Memahami Peran dan Tanggung Jawab Penyelia Halal
Penyelia halal bertugas untuk memastikan bahwa semua bahan baku, proses produksi, hingga distribusi suatu produk telah sesuai dengan ketentuan halal. Beberapa tanggung jawab utama penyelia halal meliputi:
- Mengawasi proses produksi agar sesuai dengan standar halal.
- Memastikan bahan baku yang digunakan telah memiliki sertifikat halal.
- Melaporkan dan mencatat seluruh aktivitas produksi terkait kehalalan.
- Berkoordinasi dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Memenuhi Persyaratan Menjadi Penyelia Halal
Untuk menjadi penyelia halal yang profesional, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain:
- Memiliki latar belakang pendidikan terkait (seperti teknologi pangan, farmasi, atau bidang terkait lainnya).
- Mendapatkan pelatihan penyelia halal dari lembaga resmi yang diakui oleh BPJPH.
- Menguasai regulasi halal di Indonesia, termasuk Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH).
- Memiliki pengalaman atau keterampilan di bidang produksi dan manajemen mutu.
Mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Penyelia Halal
Pelatihan menjadi langkah penting untuk mendapatkan pemahaman teknis dan regulasi yang mendalam. Beberapa materiyang biasanya diajarkan dalam pelatihan penyelia halal meliputi:
- Prinsip dan dasar hukum sertifikasi halal.
- Proses produksi halal dan rantai pasok.
- Cara melakukan audit internal kehalalan produk.
- Manajemen dokumentasi halal.
Sertifikasi yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan dapat meningkatkan kredibilitas dan daya saing dalam dunia kerja.
Mengembangkan Kompetensi dan Keterampilan Tambahan
Selain pemahaman teknis, seorang penyelia halal profesional juga perlu memiliki beberapa keterampilan tambahan, seperti:
- Kemampuan analitis untuk memastikan semua bahan dan proses memenuhi standar halal.
- Komunikasi yang baik untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk produsen dan auditor halal.
- Manajemen dokumen yang rapi untuk mencatat dan menyusun laporan kehalalan.
- Pemahaman terhadap teknologi pangan dan proses industri yang digunakan dalam produksi.
Membangun Jaringan dan Mengikuti Perkembangan Regulasi
Dunia sertifikasi halal terus berkembang, sehingga penting bagi penyelia halal untuk selalu mengikuti perkembangan regulasi terbaru. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
- Bergabung dengan komunitas atau asosiasi profesional penyelia halal.
- Mengikuti seminar dan workshop yang membahas regulasi halal.
- Membaca literatur dan publikasi terbaru tentang jaminan produk halal.
Kesimpulan
Menjadi penyelia halal profesional bukan hanya tentang memahami regulasi, tetapi juga tentang memiliki keterampilan dan pengalaman yang relevan.
Dengan mengikuti pelatihan yang tepat, memahami tanggung jawab, dan terus mengembangkan kompetensi, Anda dapat menjadi bagian penting dalam industri halal.
Daftarkan diri Anda dalam pelatihan penyelia halal di Jogja Tourism Training Center (JTTC) dan raih kesempatan untuk membangun karir di bidang halal!